Sunan Giri menjadi salah satu ulama yang memiliki entitas politik yang begitu besar hingga menjadi tempat para raja Jawa meminta legitimasi politik. Disebuah daerah di Giri berdiri sebuah pesantren yang memiliki pengaruh layaknya sebuah negara atau kerajaan, wilayah kecil ini bernama Giri Kedaton.
Giri Kedaton menjadi sebuah daerah yang sangat istimewa, wilayah enklave di tengah kerajaan Majapahit yang begitu besar. Lebih rinci Giri Kedaton bisa dipahami sebagai Monastic State atau negara berbasis institusi agama.
Konsep ini seperti Monastic community of Mount Athos, Monastic State of the Teutonic Order, dan beberapa negara lain. Dalam kasus ini Giri Kedaton adalah sebuah negara pesantren yang tidak memiliki perangkat lengkap layaknya sebuah negara namun memiliki pengaruh yang sangat luar biasa.
Pengaruh Sunan Giri begitu hebat hingga mampu mengislamkan daerah Indonesia timur secara tidak langsung. Sunan Giri memiliki nama lain Raden Paku atau Joko Samudro. Beliau lahir dari pasangan Maulana Ishak Azmatkhan dan Dewi Sekardadu (putri raja Blambangan). Beliau cicit dari Syaikh Husain Jamaluddin Akbar al- Azmatkhan dan istrinya yang berasal dari Hadramaut.
Sosok Sunan Giri memiliki otoritas Ahlul Halli wal Aqdi yaitu "orang yang berwenang melepaskan dan mengikat" sebuah wewenang tertinggi untuk mengatur umat muslim. Karena posisi inilah Sunan Giri menjadi tempat pemimpin Demak dan Pajang meminta restu untuk naik tahta.
Hampir semua yang ingin berkuasa di Jawa harus meminta restu dari Sunan Giri. Bahkan Cornelis Speelman mengakui pengaruh Sunan Giri..
“… omdat zij Mas Gierij ten respecte van zijne priesterlijke waardigheid an geprotendeerd heiligheid zeer aanhangen en in cerehouden“
Artinya : “ ... karena Ia Mas Giri oleh para pengikutnya sangat dihormati karena dilindungi oleh nilai-nilai keulamaan yang melekat pada dirinya.”
Penulis: Ian Muhtarom
Posting Komentar