Pemahaman awam terhadap Kampoeng Heritage Kajoetangan saat ini cenderung mengalami pergeseran dari identitas aslinya. Banyak orang mengira keberadaan kampung ini sejalan atau bahkan produk dari pembangunan era kolonial. Padahal jika diteliti lebih dalam, cikal bakal kampung ini sudah pada abad ke-12.
Pembangunan kolonial Kota Malang, khususnya di daerah Kayutangan awalnya justru menciptakan kontras antara jalanan kota dengan kampung. Menimbulkan anggapan bahwa Kampung di Kayutangan adalah area pemukiman pribumi dengan bangunan jelek dan kuno, dibandingkan dengan bangunan-bangunan megah di tepian jalan utama. Hingga kini pengembangan daerah Kayutangan masih merefleksikan pembangunan gaya kolonial, yaitu mempercantik area jalan utama dan hanya sedikit memperhatikan kampung di belakang jalan.
Tulisan ini membahas perkembangan Kampung di Kayutangan yang terdampak pembangunan Kota Malang. Juga mencakup perbaikan kampung (Kampoeng Vertebeteringen) dan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Selamat Membaca
Posting Komentar