Kedatangan para ulama’ menjadikan
perkembangan Islam di Nusantara semakin pesat. Islam diajarkan dengan cara
damai, yaitu dengan mempertahankan nilai-nilai luhur dari budaya atau
pun tradisi yang sudah ada dan tidak bertentangan dengan Islam; serta
melakukan perubahan terhadap tradisi yang dianggap tidak sesuai ajaran Islam.
Perubahan terhadap tradisi yang dimaksud bukan dalam artian mengubah semuanya,
tetapi hanya mengganti beberapa aspek yang kurang sesuai dengan Islam,
misalnya: pembacaan mantra-mantra untuk orang mati diganti menjadi pembacaan
tahlil; minuman keras sebagai suguhan diganti kopi atau teh; dan lain
sebagainya.
Ajaran
Islam yang datang dengan kedamaian dan membawa nilai-nilai kebaikan yang baru
menarik perhatian masyarakat Nusantara. Kebanyakan dari mereka yang masuk Islam
adalah dari golongan rakyat bawah, karena ajaran Agama Islam dianggap lebih
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan tanpa memandang kasta, bahkan kaum miskin
mendapat keistimewaan seperti hak menerima zakat dan shodaqoh. Seiring
banyaknya orang yang masuk Islam, orang yang meminta diajari Agama Islam juga
semakin banyak.
Oleh karena itu, para ulama’ terdahulu inisiatif untuk
membangun pondok pedepokan dengan menerapkan sistem pendidikan pesantren. Sistem
pendidikan pesantren adalah model pendidikan Agama Islam yang mengacu pada
sistem pendidikan di Nusantara sebelum kedatangan Islam. Sistem pendidikan yang
dimaksud adalah pengajaran Agama Hindu-Buddha yang bersifat kekeluargaan.
Hubungan antara guru dan murid sama seperti hubungan ayah dan anak. Setiap
orang yang berkeinginan mencari ilmu memiliki kebebasan untuk memilih guru
tanpa ada paksaan, asalkan dia sanggup untuk menunjukkan kebaktian nya. Akad
yang terjadi dalam proses pendidikan adalah si murid berhak meminta diajari ilmu
oleh sang guru dengan imbalan kebaktian. Selama proses belajar murid diharuskan
tinggal bersama guru, serta melakukan bakti berupa pelayanan dan ketaatan
kepada guru.
Sejak
awal masuknya Islam pada abad ke-7 tentu saja sudah didirikan bangunan masjid
sederhana sebagai pusat pengembangan Agama Islam. Seiring banyaknya orang yang
baru masuk Islam, kebutuhan akan sarana pendidikan menjadi sebab
dilaksanakannya sistem pendidikan pesantren.
Sampai saat ini masih belum bisa
dipastikan mengenai kapan dan dimana pondok pesantren pertama didirikan. Namun
beberapa sumber menyebutkan bahwa lembaga pesantren sudah ada sejak abad ke-15
Masehi. Van Bruinessen seorang peneliti dari Belanda memaparkan
hasil survei Belanda pada tahun 1819 bahwa lembaga yang mirip pesantren dapat ditemukan di Priangan,
Pekalongan, Rembang, Kedu, Madiun, dan Surabaya.
Beberapa
sumber menyatakan bahwa pondok pesantren pertama didirikan di Jawa pada masa
Wali Songo. Pondok pesantren yang dimaksud adalah pesantren Van didirikan dan
dikembangkan oleh Sunan Ampel di Surabaya.
Pendidikan beliau ini terbilang
sukses hingga terkenal di Majapahit. Santri yang berdatangan untuk menuntut
ilmu ke pesantren ini juga berasal dari seluruh pelosok Nusantara. Pendidikan
pesantren menekankan pada 3 prinsip utama pendidikan yaitu: ibadah untuk menanamkan iman, tabligh untuk
menyebarkan ilmu, dan amal untuk mewujudkan kegiatan kemasyarakatan dalam
kehidupan sehari-hari.
Atas dasar
prinsip tersebut, pesantren menjadi sebuah lembaga pendidikan yang mencetak
insan yang ber karakter dan
berkualitas, serta terintegrasi kan dalam iman, ilmu, dan amal shaleh. Sistem pendidikan yang dijalankan di pesantren
menciptakan suatu lingkungan yang harmoni, menjalani hidup dengan berdasar
kepada nilai-nilai Agama Islam dan nilai-nilai Nusantara.
Tidak hanya sampai di
situ, santri yang telah lulus dari pesantren memiliki tanggung jawab untuk
menyampaikan ilmu yang telah didapat kepada masyarakat di daerahnya
masing-masing. Oleh karena itu, pendidikan pesantren dapat berkembang dan
tersebar ke seluruh daerah Nusantara (Faqih)
Herman, D. M. 2013. Sejarah Pesantren
Indonesia. Jurnal Al Tadib Volume 6 Juli – Desember : 146-148.
Adnan Mahdi. 2013. Sejarah Pesantren Dalam
Pendidikan Indonesia. Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman Islamic Review.
Posting Komentar