Arsenal: Dari Membosankan Menjadi Tak Terkalahkan 1996 - 2006


Olahraga - Berbicara tentang sepakbola Inggris, mungkin sebagian orang akan menyebut Manchester United, Liverpool atau Chelsea dan Manchester City dengan segudang prestasi dalam satu dekade terakhir. Tetapi masih ada sebagian orang menyebut Arsenal setara dengan klub papan atas diatas. Arsenal merupakan klub yang bermarkas di Emirates Stadium yang berada di sisi utara Ibukota Inggris, London. 


Jika membandingkan trofi domestik, perolehan gelar secara keseluruhan Arsenal menempati urutan ketiga dengan 45 gelar, dibawah Man United 58 gelar dan Liverpool 50 gelar. Tetapi tolak ukur jumlah trofi tidak berbanding lurus dengan prestasi Arsenal 10 tahun terakhir, yang paling buruk pada musim  2020/2021 mereka harus finish di posisi 8 dan merelakan tiket kompetisi eropa seperti UCL, UEL dan UECL. Anehnya komunitas fans Arsenal merupakan salah satu yang terbesar di indonesia. Rata rata mereka yang  menyukai arsenal sudah berumur 20 tahun lebih dan mulai mengenal Arsenal pada masa jayanya tepatnya tahun tahun 2000 an saat Arsene Wenger melatih. Sangat menarik membahas klub dengan segudang sejarah. 


Kedatangan Wenger


Musim 1996/1997 merupakan musim pertama Wenger menukangi Arsenal. Wenger didatangkan Arsenal dari klub Jepang, Nagoya Grampus. Di Jepang statistik Wenger cukup mentereng. Ia meraih rata-rata 1,75 point per pertandingan, dari 88 laga yang dijalaninya selama 1 Februari 1995 sampai 30 September 1996. 


Banjir Trofi 


Arsenal merengkuh tiga gelar premier league pada musim 1997/1998, 2001/2002, dan 2003/2004. Di musim yang disebut terakhir, Arsenal mengakhiri musim dengan status the invincible alias tak terkalahkan. Selama di Arsenal, Wenger juga mendapat predikat sebagai jagonya juara Piala FA. Sebab selama kariernya mengarsiteki The Gunners, sebanyak 7 Piala FA sukses dimenangi. Berkat keberhasilan itu juga, 7 trofi Community Shield turut dijuarai di awal musim.


Kemudian di Liga Champions, Arsenal sempat dibawanya menembus final Liga Champions 2005/2006. Sayangnya di partai puncak, agresivitas Meriam London diredam oleh Barcelona dengan skor 2-1. Keunggulan yang didapat berkat gol Sol Campbell melayang hanya dalam empat menit usai Samuel Eto’o dan Juliano Belletti menjebol gawang kiper pengganti, Manuel Almunia, di menit 76 dan 80. (yudis)


Simak ulasan dibawah ini merupakan momen perjalanan Arsenal menuju musim invincible pada musim 2003/2004.


 Source: Arsenal: From Boring to Invincibles. Balon, United Kingdom

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama