Football Against Racism in Europe (FARE) dan perannya memberantas diskriminasi ras di sepakbola Eropa



Olahraga - Di Eropa hingga kini masih banyak kita temui masalah diskriminasi ras kepada para imigran. Para imigran yang terdiri dari sebagian besar orang Afrika, Asia dan Timur Tengah seringkali mengalami diskriminasi dalam bidang pekerjaan, partisipasi politik, hingga proses peradilan. Tindak kejahatan yang terjadi pada imigran Muslim etnis Arab di Perancis mengalami kenaikan dari 133 kejahatan di tahun 2014 menjadi 429 di tahun 2015. Menurut BBC (2016) tercatat hingga awal tahun 2021 di Jerman terjadi beberapa kasus pengusiran imigran Asia dari tempat tinggal mereka akibat kebencian terhadap ras Asia. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Eropa akan diskriminasi ras ini sangat diperlukan untuk menyuarakan penghapusan rasisme demi kesejahteraan masyarakat ras minoritas.

 

Praktik diskriminasi kini menyebar pada berbagai bidang lain seperti dalam industri olah raga. Fenomena rasisme dalam industri olah raga seringkali tertangkap oleh awak media dan menjadi perdebatan hangat, khususnya pada cabang olah raga sepak bola. Diskriminasi ras dalam sepak bola bukan fenomena baru di Eropa. Hal ini disebabkan adanya peningkatan bursa transfer pesepak bola dari Asia dan Afrika


FIFA dan UEFA sebagai pemegang otoritas badan pengatur sepak bola Eropa kurang tegas dalam mengatur dan memperhatikan masalah rasisme. Di sisi lain, praktik rasisme yang semakin meluas ini memunculkan perhatian dari para aktivis HAM hingga penggemar olah raga sepak bola Eropa. Dari ide-ide yang muncul dari masyarakat kemudian muncullah jaringan advokasi yang bernama Football Against Racism in Europa (FARE). Hadirnya FARE menjadi jalan terang yang mengadvokasi masalah diskriminasi ras terhadap lembaga formal dalam industri sepak bola Eropa. FARE didukung oleh Komisi Eropa beserta 40 organisasi yang bergerak dalam projek anti-rasisme dalam olah raga.

 

Peran FARE mengurangi diskriminasi Sepakbola di Eropa 


FARE percaya bahwa sepak bola memiliki daya tarik universal di semua ras, yang dampaknya tidak dapat diremehkan. “Penting untuk bekerja dengan para korban rasisme dan mereka yang terkena dampak pengucilan sosial di banyak tempat, untuk membantu integrasi mereka dan mengatasi masalah kohesi sosial” Kutipan salah satu aktivis FARE. 


FARE berupaya tidak hanya untuk memerangi bentuk-bentuk pelecehan yang terang terangan di dalam stadion, tetapi juga untuk mengatasi bentuk-bentuk rasisme yang tersembunyi seperti pengucilan etnis minoritas dan imigran di berbagai tingkatan dalam administrasi sepak bola. Di seluruh Eropa, etnis minoritas kurang perwakilan di stadion, sistem manajemen administrasi sepak bola, dan terkadang di liga sepak bola profesional. Contoh diskriminasi terbuka oleh badan pengatur sepak bola adalah pembatasan jumlah migrain dalam sepak bola amatir, yang biasa terjadi di Italia atau Spanyol. 

 

Selama konferensi terakhirnya di Federasi Sepak Bola Prancis di Paris, FARE membahas dimensi rasisme yang lebih luas, yang tertanam dalam hubungan sepak bola yang tidak setara antara Eropa dan Afrika. Hubungan ini adalah warisan masa lalu kolonial Eropa. Ini bisa mengakibatkan bakat anak muda Afrika yang "diekspor" ke Eropa oleh agen yang tidak bermoral dan paling sering berakhir sebagai imigran ilegal.

 

FARE secara aktif melaksanakan tugasnya dalam mengadvokasi dan mempengaruhi lembaga-lembaga penting di industri sepak bola Eropa untuk melawan rasisme. Dalam hal ini, FARE sama dengan mempertaruhkan legitimasi dan citanya terhadap masyarakat Eropa akibat kerjasama eratnya dengan FIFA dan UEFA. Risiko paling besar yang dimiliki oleh FARE adalah apabila FIFA dan UEFA gagal dalam menuntaskan kasus rasisme, maka FARE secara tidak langsung akan mengalami penurunan integritasnya oleh masyarakat Eropa. Meskipun demikian, FARE memiliki tanggungjawab besar pada industri sepak bola Eropa untuk fokus pada penyelesaian masalah rasisme. Oleh karena itu, FARE hanya perlu mempertahankan kredibilitas, independensi, dan integritasnya pada seluruh lapisan industri sepak bola Eropa. (Yudis)


Sumber Rujukan:

United Nations Website. Racism in Football Football against Racism: The FARE Experience

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama