Karya Seni Dan Catatan Sejarah Kehidupan Manusia Sebelum Adanya Tulisan


Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal pikiran serta emosi. Dengan akal pikiran serta emosi tersebut, manusia mampu membangun peradaban dengan hebatnya. 


Namun jika membaca catatan sejarah, bahwa suatu peradaban tersebut dibangun secara bertahap, bahwa dulunya manusia ternyata mengalami masa-masa saat mereka kesulitan dalam hidupnya. Sehingga mau tidak mau, harus dipaksa agar akal pikiran serta emosi tersebut dapat berkembang, beberapa hasil dari tersebut diantaranya yaitu sistem pertanian, perdagangan, bahkan agama. 


Kemudian salah satu hal yang menarik sebagai pembahasan bahwa dulu sebelum adanya tulisan bagaimanakah cara mereka berinteraksi, berekspresi, bahkan secara tidak sengaja mencatatkan sejarah mereka ? dalam artikel ini akan dijawab serta dibahas, beberapa pertanyaan tersebut.


Lukisan dinding gua atau seni cadas merupakan suatu karya seni manusia yang ditorehkan pada dinding gua, lukisan dinding gua tersebut merupakan simbol yang mengandung nilai kehidupan. Lukisan dinding gua ini, digambar dengan beberapa teknik dan berbagai bentuk, umumnya flora dan fauna atau yang ada disekitar mereka, dari lukisan inilah beberapa pertanyaan yang disampaikan diawal terjawab, bahwa lukisan dinding guaa merupakan suatu ekspresi ketika belum adanya tulisan. 


Van Heekeeren berpendapat bahwa keberadaan lukisan dinding gua di Indonesia sudah ada sejak masa akhir zaman mesolitikum hingga awal neolitikum. Lukisan dinding gua ini, tersebar di berbagai wilayah tak terkecuali beberapa wilayah yang ada di Indonesia.

 

Lukisan cadas yang menampilkan figur babi lainnya di Leang Tedongnge. Credit : Nationalgeographic

Persebaran lukisan dinding gua ini, terutama di Indonesia banyak tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, beberapa daerah yang terdapat lukisan dinding gua tersebut akan kita jabarkan sebagai berikut. Pertama ada di wilayah Sulawesi dan Maluku, di Sulawesi ini, mungkin bisa dikatakan terdapat paling banyak lukisan dinding gua nya daripada dibeberapa wilayah lain di Indonesia. 

Selain itu, lukisan dinding gua yang ada di Sulawesi banyak mendapat perhatian dari para peneliti dan dilestariakan dengan baik. Beberapa contoh persebaran lukisan dinding gua di Sulawesi seperti di Gua Maros, Gua Pangkep, Gua Baiti, Gua Liang Kabori yang memiliki keunikan lukisan laying-layang, dan masih banyak lagi lukisan dinding gua yang tersebar di Sulawesi dengan berbagai bentuk dan warnanya. 

Kedua, ada di wilayah Kalimantan dan Papua, diwilayah ini juga tersebar berbagai lukisan dinding gua dengan berbagai bentuk dan warnanya, selain itu ada beberapa lukisan dinding gua yang tersebar dibeberapa wilayah perbatasan, sehingga hal ini menyebabkan daya tarik peneliti untuk mengungkap latar belakang dari lukisan dinding gua yang ada di perbatasan Indonesia tersebut. Ketiga ada di Wilayah Sumatera, lukisan dinding gua yang ada di wilayah Sumatera bisa dikatakan merupakan lukisan yang unik.

Karena dari persebaran lukisan dinding gua yang ada di Indonesia, banyak ditemukan yang berada di wilayah Indonesia bagian timur. Namun adanya temuan lukisan dinding gua harimau yang ada di Sumatera ini, menyebabkan adanya misteri baru, tentang latarbelakang munculnya lukisan dinding gua yang ada di wilayah Sumatera tersebut.

Lantas, dengan berbagai lukisan gua yang tersebar di Indonesia tentu hal tersebut bukan tanpa makna, di pembahasan awal tadi bahwa lukisan dinding gua adalah simbol dari kehidupan manusia, lukisan dinding gua tersebut memiliki berbagai bentuk dan warna, yang masing-masing bentuk dan warna tersebut memiliki makna dibaliknya. Ada beberapa pendapat yang menafsirkan tentang makna dari lukisan dinding gua yang tergambar tersebut. Berikut beberapa bentuk dan makna, serta sebenarnya apa sih tujuan kenapa muncul lukisan tersebut.

Makna dari lukisan dinding gua, berdasarkan artikel yang ditulis oleh Fairyo. Dibagi menjadi dua, yaitu makna berdasarkan bentuknya dan makna berdasarkan fungsinya. Makna lukisan dinding gua berdasarkan bentuknya antara lain : Pertama yaitu motif tapak tangan dan tapak kaki bisa bermakna tanda bahwa mereka telah sampai kedalam gua tersebut. Kedua yaitu motif binatang bisa berupa doa atau harapan contonya lukisan kadal agar mereka memperoleh kesuburan. Ketiga yaitu Spiral bisa bermakna bahwa perjalanan hidup manusia itu terus berkembang. Keempat yaitu Noken bisa bermakna kesuburan dan kematian, umunya dijumpai dalam wadah jenazah. Kelima yaitu Lingkaran bisa bermakna tidak ada kepemilikan wilayah adat. Keenam yaitu Mata Panah yang melambangkan pencapaian dalam perburuan. Kemudian makna lukisan gua berdasarkan fungsinya antara lain : makna religi, makna sosial, dan makna komunikasi.

Demikian pembahasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa manusia pada zaman belum adanya tulisan, sudah memiliki peradaban maju, dalam hal berinteraksi mereka menggunakan lukisan dinding gua. Selain itu, secara tidak sadar bahwa mereka meninggalkan sebuah catatan sejarah walaupun bentuk dari catatan tersebut dalam bentuk lukisan. Namun, dari lukisan tersebut, sudah sangat membantu para sejarawan dalam merekonstruksi kehidupan masa lalu manusia sebelum adanya tulisan. (Edo Pacsi)

 

Daftar Rujukan:

Buku :

Suhartono,dkk. 2008. Studi Konservasi Lukisan Gua Prasejarah di Maros dan Pangkep. Borobudur: Balai Konservasi Peninggalan Borobudur.

Rini,dkk. 2011. Konservasi Lukisan Dinding Gua Harimau di Sumatera Selatan. Borobudur: Balai Konservasi Peninggalan Borobudur.

Artikel :

Fairyo. 2016. Lukisan Dinding Gua Prasejarah di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini.Kalapataru,Majalah Arkeologi,25(2),117-170 dari https://jurnalarkeologi.kemendikbud.go.id

Saiful&Hakim. 2016 .Interaksi Manusia Terhadap Binatang di Gua Baitti.Jurnal Walenae,14(1),1-10 dari https://walennae.kemendikbud.go.id

Tang, dkk. Pelestarian Kawasan Gua Prasejarah Liang Kabori Kabupaten Muna (Sebuah Prespektif Kepariwisataan).Asian Journal of Enviroment, History, and Haritage,4(2),33-46 dari https://spaj.ukm.my/ajehh/index.php/ajehh/article/view/155


Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama