Gajah Bolong : Nama Yang Tak Pernah Dilupakan



Kolonial - Di berbagai tempat yang ada di dunia, tak lepas dengan adanya sebuah sejarah, baik itu tempat itu sendiri maupun beberapa bangunan yang masih berada disana. Sejarah dari suatu tempat, terkadang sampai sekarang masih dikenang, ada atau tidaknya suatu benda fisik atau peninggalan, sejarah tersebut masih diingat atau meninggalkan suatu bekas. Hal tersebut yang nanti akan menjadi pembahasan dari artikel ini.

 

Gajah Bolong adalah salah satu nama jalan yang ada di Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Gajah Bolong sendiri, sebenarnya bukan nama jalan administrasi yang tepat. Namun, pengucapan hal tersebut seakan abadi karena dari zaman dulu hingga sekarang, hampir semua orang menyebutkan nama tersebut. Penyebutan nama ini, sebenarnya jika melihat keadaannya di lapangan tentu sangat mudah untuk membuat hipotesa tentang penyebutan nama ini, karena dijalan ini sendiri terdapat suatu patung gajah dan uniknya sebenarnya tidak bolong. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan lagi, tentang sejarah sebenarnya dari pengucapan nama Gajah Bolong tersebut. Sebenarnya, setelah beberapa orang penasaran sehingga bertanya kepada pihak yang mungkin banyak tau tentang nama tersebut, ada dua versi yang cukup populer.

 

Versi pertama yaitu nama Gajah Bolong yang diambil dari sebuah mitos bahwa ada sebuah lubang sebesar gajah dewasa yang terdapat di tanah kosong yang berada disebelah patung gajah bolong menuju sendang ,yang digunakan untuk perjalanan spiritual. Tempat ini dulunya digunakan untuk kegiatan nyadran.

 

Versi kedua yaitu berdasarkan penuturan dari ahli waris sebuah rumah yang terdapat patung gajah dijalan tersebut. bahwa dulunya rumah tersebut milik HM Soedjono yang sebenarnya memang kondisi patung gajah tersebut berlubang dari tahun 1949, namun kemudian ditambal kembali tahun 1960. Beberapa pendapat yang berkembang bahwa pada waktu Agresi Militer Belanda ada sebiah peluru yang menyasar hingga mengenai patung gajah tetsebut hingga bolong, namun menurut ahli waris sendiri, ada sejarah yang sebenarnya lebih benar terkait penyebab mengapa patung gajah tersebut bisa berlubang atau bolong. 

 

Menurut Ifeny yang merupakan cucu dari HM Soedjono. Dulu rumah tersebut sebelum dibeli oleh HM Soedono merupakan rumah milik seorang cina yang bernama Jun Yok yang dibangun sekitar tahun 1930. Kemudian adanya Agresi Militer Belanda II menyebabkan keluarga Jun Yok tersebut pulang ke Surabaya, rumah tersebut dijadikan markas oleh TNI dalam upaya melawan penjajah, kemudian agar tidak direbut oleh belanda maka bagian induk dibakar. Hingga kemudian waktu Agresi Militer selesai, rumah tersebut dijarah sehingga perut dari patung gajah dihancurkan sehingga berlubang. Karena lubang tersebut maka masyarakat menyebut dengan gajah bolong. Kemudian tahun 1960 barulah, HM Soedjono membeli rumah tersebut dan direnovasi. Kemudian karena sejarah tersebut, hingga sekarang nama Gajah Bolong menjadi nama yang sampai sekarang masih digunakan.

 

Demikian pembahasan tentang sejarah dari gajah bolong. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa sejarah sebenarnya banyak kita temui dimana pun terutama di dekat kita, yang mungkin banyak orang telah terbiasa dengan hal tersebut contohnya pengucapan nama jalan, namun jika kita tanyakan hal tersebut, ternyata banyak juga yang tidak tau latar belakang nya. Sehingga sebenarnya sejarah seperti ini penting untuk kita mengetahuinya. (Edo Pacsi)

 

Sumber Rujukan

 

Pemkab Bojonegoro.2021.Cerita Dibalik Nama Gajah Bolong Di Baureno, Kini Jadi Nama Taman. Dari https://bojonegorokab.go.id/berita/5688/cerita-di-balik-nama-gajah-bolong-di-baureno-kini-jadi-nama-taman

Imam Nur Cahyo.2021.Asal Usul Nama Gajah Bolong Di Baureno, Bojonegoro. Dari https://kumparan.com/beritabojonegoro/asal-usul-nama-gajah-bolong-di-baureno-bojonegoro-1v5JD0dfFZo/full

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama